WSL


WSL atau Windows Subsystem for Linux membuat kita bisa menjalankan Linux environment langsung melalui Windows. Saat ini cuma di support di Windows 10. Sejauh ini nyaman-nyaman aja. I’m having fun with it. Setidaknya ga perlu dual OS pakai VirtualBox atau menjalankan container Linux memakai Docker. Good job, Microsoft.

Disini saya mencoba dokumentasikan apa aja yang sudah saya pelajari.

Explorer

Folder user di WSL hanya boleh dibuka melalui terminal. Kalo mengakses dari Windows nya, ada kemungkinan corrupt. Singkatnya, kalau biasanya kita buka Explorer lalu langsung menuju folder user (i.e C:\Users\akhyar). Di WSL yang harus diingat adalah buka terminal dulu, lalu buka folder user melalui terminal.

# open current cwd
explorer.exe .

# or add alias
alias explore="explorer.exe ."
explore
# you can put that snippet to .bash_profile
# or any user config file for your shell
# i.e if you are using zsh, its .zprofile

Perintah itu menginstruksikan Explorer untuk membuka folder saat ini (Current Working Directory atau cwd). Umumnya saat buka terminal distro Linux yang kita pilih, cwd langsung tertuju ke folder user.

Nah ini yang bikin pusing. Di WSL kalau pakai explorer, file yang berupa symbolic link ga bisa dibuka. Folder yang berupa symbolic link pun bahkan dibaca sebagai file. Here is a workaround using mklink. Tapi setelah saya coba, ternyata kurang cocok dan ada error lagi.

Masalahnya buat saya adalah saya jadi ga bisa memanage dotfiles melalui subfolder. Dotfiles harus di clone ke $HOME yang mana ini ga saya lakukan karena takutnya jadi makin berantakan.

Docker Container

Saat mencoba Docker di WSL, Docker ga bisa di buka. Workaround ada disini. Cuman itu menggunakan Docker di Windows yang bisa diakses oleh Docker di WSL. Sampai saat ini saya masih bingung bagaimana menggunakan Docker di WSL tapi container bisa di cek melalui Windows. I guess this is another thing to learn for this weekend.


Thats it. Semoga aja bisa di mengerti oleh kalian yang juga ingin bereksperimen menggunakan WSL.

Minggu ini juga lagi mempelajari kubernetes. Orchestration platform yang dibuat oleh Google dan sudah open source. Eksperimen saya adalah deploy Ghost di kuber.host. State saat ini bisa di cek disini. See ya.

Post Lainnya

Blogging Era Modern

Jadi beberapa hari yang lalu (atau kemaren ?), ada tweet berupa link. Tweet itu memiliki hashtag #30DaysWritingChallenge. Kaget juga ternyata kalau bisa seproduktif itu dalam hal membuat tulisan apapun setiap hari selama 30 hari.

Beberapa rekor baru di Piala Dunia 2014

Holaaa. Baru kelar nonton final Piala Dunia antara Jerman vs Argentina. Sayang favorit gue, Argentina, kalah. Tapi gapapa lah. Masih ada kesempatan lain. Kali ini gue bakal rekap beberapa rekor baru yang tercipta di Piala Dunia tahun ini. Beberapa ada rekor baru, atau memecahkan rekor yang sebelumnya. Penasaran ? Langsung aja deh ya

Oh Firefox

Sebelum mulai, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan sebelum baca lebih lanjut, diantaranya: Saya akan melakukan tes di 2 browser yang penggunanya lumayan banyak, Google Chrome dan Mozilla Firefox. Versi Chrome: 44.0.2403.61 Beta. Versi Firefox: Developer Edition 40.0a2 (2015-06-03). Kalau kalian menggunakan versi yang stable, mungkin akan beda. Saya adalah fans Mozilla, karena mereka pada dasarnya bukan perusahaan. Sejak awal 2012 saya beralih ke Chrome karena Firefox mulai agak lambat saat itu. Tes yang dilakukan adalah tes dukungan terhadap HTML5 dan CSS3. Tes dilakukan dengan mengunjungi HTML5test dan CSS3test

Komentar

Komentar akan tampil setelah diterima.