Sebelumnya, gue cuman tau pixel karena memang dulu pasar web untuk mobile memang tidak seganas sekarang. Karena sekarang pasar untuk platform mobile (smartphone, f ck u gre n r b ts), jadi penggunaan pixel untuk pengaturan ukuran sedikit kurang fleksibel. Ada 2 biji bocah yang lumayan bikin bingung, yaitu si em dan rem. Kali ini kita belajar dikit, biar kita bisa moveon dari pixel.

Di beberapa keadaan, kita kadang berusaha untuk menghindari kondisi yang membuat kita tidur. Kerja seharian tapi malamnya mau nonton bola. Aktif semalaman tapi ada jadwal pagi. Pengen molor seharian tapi ada jadwal kencan. Makanya kali ini bakal gue kasih tips untuk menghindari tidur. Asik kan, padahal tidur itu enak loh. Bikin ngiler, mimpi kampret yang mungkin tidak terjadi, ga susah pula buat tidur. Tapi tidur kelamaan ga baik juga. Contohnya gue sering banget ketiduran pas hari minggu siang akhirnya ketinggalan OSF. Daripada makin ngaco, langsung aja lah ya.

Apakah pendeklarasian !important di CSS diperlukan? Apakah CSS kita akan ‘bekerja’ sesuai dengan yang kita inginkan kalau !important tidak dideklarasikan?

Beberapa hari yang lalu, gue sama temen-temen lagi ngumpul. Seperti biasa, basa-basi ga jelas. Lalu kemudian perbincangan menjadi sedikit serius setelah temen gue mengeluh mengenai kondisi penyimpanan atau memori hape dia mulai habis. Tapi topik kali ini bukan tentang memori hape, tapi pendapat gue tentang memori manusia yang kapasitasnya mungkin tidak akan berkurang. Bahkan mungkin bakalan terus bertambah sampai ke batas yang tidak diketahui.

Dalam seminggu, saya terkadang membaca ratusan artikel. Serius. Kadang memang berguna, tapi kadang saya merasa sedikit buang-buang waktu kalau memang artikelnya tidak berbobot. Begitulah, penilaian kadang berbeda. Tapi ada baiknya juga kalau saya bagikan apa yang saya baca selama seminggu belakangan. Anggap saja sebagai referensi kalau kalian juga mau belajar, atau sekedar info bagi yang penasaran sama apa yang saya baca selama seminggu.

Seperti yang gue bilang di post sebelumnya, bahwa gue akan memberikan tutorial tentang cara install Ruby dan Jekyll. Sebelum kita melangkah ke perjalanan yang lebih jauh, tutorial gue lebih cocok sama yang menggunakan Linux, Ubuntu lebih tepatnya, atau Lubuntu lebih tepatnya lagi. Untuk pengguna Mac dan sejenisnya, mungkin kalian bisa menggunakan Homebrew tapi cara pemasangannya ga bisa gue jelasin karena gue ga punya Mac. Untuk pengguna Windows dan sejenisnya, ke Google aja ya.

Di tahun 2014, banyak smartphone Android yang dirilis. Mulai dari yang paling cakep sampai yang paling amburadul, mulai dari yang paling murah sampai yang harganya cukup untuk merebut pacar orang lain. Beragam memang, tapi silakan dinikmati 5 smartphone android terbaik menurut gue di tahun 2014. Ingat, ini versi gue pribadi. Hasil didasari oleh kesukaan, percobaan, nonton video di youtube, browsing kemana-mana, dan lain-lain. Langsung aja cekidot bruh.

Beberapa minggu belakangan, terhitung sejak awal masa liburan, gue main-main sama Jekyll dan SASS. Jekyll pada dasarnya bukan blogging platform, bukan juga CMS, tetapi static site generator. Fungsinya simple, mengubah apapun yang ada dan dia bisa, jadi sebuah HTML. Simple banget memang, kalo bikin HTML siapapun yang paham apa dasar HTML juga bisa.

Beberapa hari yang lalu gue setup blog pakai Grav. Awalnya lancar memang, tapi pada akhirnya ada 1 masalah. Custom domainnya agak sinting. Entah kenapa, mungkin karena memang nasib atau gue yang kurang beruntung. Saat itu gue host file blog di OpenShift. Pada akhirnya gue sekarang pindah (lagi) ke platform baru, yaitu Jekyll.