Oh Firefox


Sebelum mulai, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan sebelum baca lebih lanjut, diantaranya:

  1. Saya akan melakukan tes di 2 browser yang penggunanya lumayan banyak, Google Chrome dan Mozilla Firefox.
  2. Versi Chrome: 44.0.2403.61 Beta. Versi Firefox: Developer Edition 40.0a2 (2015-06-03).
  3. Kalau kalian menggunakan versi yang stable, mungkin akan beda.
  4. Saya adalah fans Mozilla, karena mereka pada dasarnya bukan perusahaan.
  5. Sejak awal 2012 saya beralih ke Chrome karena Firefox mulai agak lambat saat itu.
  6. Tes yang dilakukan adalah tes dukungan terhadap HTML5 dan CSS3.
  7. Tes dilakukan dengan mengunjungi HTML5test dan CSS3test

Chrome version used

Firefox version used

HTML5 Test

Chrome

Chrome HTML5 Test Result

Firefox

Firefox HTML5 Test Result

CSS3 Test

Chrome

Chrome CSS3 Test Result

Note: berdasarkan catatan kecil di css3test, Webkit (engine yang digunakan Chrome, Opera, Safari) sebenarnya tidak mendukung background-repeat.

Firefox

Firefox CSS3 Test Result

Kesimpulan

Chrome mungkin lebih baik dalam hal dukungan terhadap HTML5. Tapi jujur aja kalau kalian mencari lebih jauh, dukungan Firefox terhadap HTML5 itu juga bagus karena Chrome selain juga mendukung elemen-elemen yang direkomendasikan juga mendukung elemen-elemen yang belum direkomendasikan (sifatnya masih draft dan lain sebagainya). Sedangkan Firefox mungkin memang kurang mendukung HTML5 tapi elemen-elemen yang sudah di rekomendasikan sudah mereka support.

Di tes terhadap support untuk CSS 3, Chrome kalah, padahal udah curang. Firefox lebih baik dalam hal ini.

Sejak awal 2014, saya mencoba beralih ke Firefox tapi selalu saja ada kendala. Lambat, kadang crash, pemasangan add-on yang ribet karena kadang harus restart Firefox, dan yang terbaru adalah animasi yang sangat tidak berguna saat berpindah tab.

Spinner on latest Firefox

Pada akhirnya, sampai saat ini masih bersabar untuk menggunakan Chrome. Semoga aja nanti Mozilla berhenti melakukan hal tidak berguna seperti spinner tersebut dan fokus untuk memperbaiki performa dan memperbaiki pengalaman pengguna saat menggunakan Firefox.

Sebagai penutup, entah sampai kapan harus bersabar untuk menggunakan Chrome.

Oh Firefox. Tolong jadilah teman yang baik nanti.

Post Lainnya

Pemasangan Ruby dan Jekyll

Seperti yang gue bilang di post sebelumnya, bahwa gue akan memberikan tutorial tentang cara install Ruby dan Jekyll. Sebelum kita melangkah ke perjalanan yang lebih jauh, tutorial gue lebih cocok sama yang menggunakan Linux, Ubuntu lebih tepatnya, atau Lubuntu lebih tepatnya lagi. Untuk pengguna Mac dan sejenisnya, mungkin kalian bisa menggunakan Homebrew tapi cara pemasangannya ga bisa gue jelasin karena gue ga punya Mac. Untuk pengguna Windows dan sejenisnya, ke Google aja ya.

em atau rem

Sebelumnya, gue cuman tau pixel karena memang dulu pasar web untuk mobile memang tidak seganas sekarang. Karena sekarang pasar untuk platform mobile (smartphone, f ck u gre n r b ts), jadi penggunaan pixel untuk pengaturan ukuran sedikit kurang fleksibel. Ada 2 biji bocah yang lumayan bikin bingung, yaitu si em dan rem. Kali ini kita belajar dikit, biar kita bisa moveon dari pixel.

Melanggar Aturan Saya Sendiri

Beberapa hari yang lalu saya akhirnya menemukan Android saya yang selanjutnya. Entah ini gadget Android saya yang keberapa udah lupa. Namanya Gucci, mungkin lebih banyak dikenal sebagai Xiaomi Redmi Note 4G Dual. Tapi saya lebih senang memanggilnya Guci. Sebenarnya Guci ini phablet, lebih besar dari handphone tapi terlalu kecil kalau harus disebut tablet.

Komentar

Komentar akan tampil setelah diterima.